Apa itu Inflasi? Inflasi adalah istilah yang sering kita dengar yang erat kaitannya dengan perekonomian, Inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan harga. Kenaikan harga tersebut memiliki pengaruh sangat besar terhadap perekonomian karena semua kebutuhan pokok akan naik sehingga berakibat naiknya harga barang lain.
Kamu mungkin sudah menyadari khususnya di Indonesia telah terjadi inflasi secara terus menerus, contoh kasus naiknya harga Minyak yang saat ini dianga 20ribuan per liter. Cabai yang pernah menyentuh angka 100rb per kg, efeknya adalah sebagian besar barang jenis makanan ikut naik terlebih lagi yang erat kaitannya dengan minyak goreng. Hal ini tentu bisa kita rasakan langsung dampaknya.
Kenaikan harga bahan-bahan pokok tersebut membuat banyak pihak dirugikan. Para pedagang kecil dan juga konsumen akan sangat merasakan perbedaan harga yang terjadi. Hal ini tentunya memiliki dampak besar terhadap perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah sebisa mungkin selalu berusaha untuk menekan laju inflasi.
Baca Juga : IMB Ijin Mendirikan Bangunan: Definisi Tujuan, Persyaratan, Jangka Waktu
Bank Indonesia (BI) mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Inflasi bukanlah kenaikan yang terjadi kepada satu atau dua barang saja kecuali jika kenaikan tersebut menyebabkan efek luas. Contoh riilnya yaitu kenaikan harga bahan bakar yang mempengaruhi harga barang lainnya.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) menambahkan bahwa inflasi terjadi jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat. Kenaikan tersebut kemudian menyebabkan turunnya nilai mata uang. Sehingga dengan kata lain, inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Inflasi diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen atau IHK. Indeks ini menghitung rata-rata perubahan harga dalam kurun waktu tertentu. Perhitungan ini dilakukan oleh BPS dan kelompok pengeluaran yang dihitung yaitu:
- Bahan makanan.
- Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
- Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.
- Sandang.
- Kesehatan.
- Pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
- Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Jadi gimana? tentu sedikitnya kalian sudah paham apa itu inflasi, sekarang kita akan lanjutkan ke point berikutnya yaitu penyebab terjadnya inflasi
Baca Juga : HPL Hak Pengelolaan Lahan : Definisi, Jangka Waktu, Batas Penggunaan
Penyebab Terjadinya Inflasi
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya inflasi.
1. Meningkatnya Permintaan
Sesuai dengan hukum ekonomi, permintaan atau demand yang tinggi akan menyebabkan kenaikan harga. Hal ini terjadi karena ketersediaan barang tidak bisa memenuhi permintaan yang ada. Akibatnya, harga menjadi semakin tinggi karena barang di pasaran semakin langka.
Permintaan yang dimaksud di sini tidak hanya demand dari konsumen dalam negeri. Apabila permintaan ekspor naik, inflasi juga sangat mungkin terjadi. Selain itu, pembelanjaan yang tinggi dari pihak pemerintah dan swasta juga bisa menjadi faktor terjadinya kenaikan harga.
2. Naiknya Biaya Produksi
Biaya untuk melakukan produksi yang semakin tinggi juga menjadi salah satu penyebab inflasi. Tentunya, barang diproduksi dengan berbagai bahan baku dan apabila nilai untuk produksi tersebut meningkat, secara otomatis harga akhir dari barang tersebut juga meninggi.
Tingginya biaya produksi akan memiliki dampak besar terhadap produsen. Hal ini dikarenakan produsen harus tetap memproduksi barang yang diminta oleh pasaran padahal harga pembuatannya meningkat. Akibatnya, permintaan tersebut tidak bisa terpenuhi sehingga supply dan demand tidak seimbang yang berujung pada terjadinya inflasi.
3. Peredaran Uang Yang Tinggi
Seperti yang dijelaskan oleh BPS, inflasi adalah kondisi di mana nilai uang turun terhadap nilai barang dan jasa. Hal ini berarti jumlah uang yang sama sebelum inflasi akan lebih rendah jika dibandingkan dengan harga setelah inflasi. Contohnya yaitu uang sejumlah Rp 100.000 di tahun 1990 lebih memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini.
Menurunnya nilai uang tersebut disebabkan oleh salah satunya yaitu peredaran uang yang semakin tinggi. Apabila peredaran uang di masyarakat semakin banyak, maka harga barang dan jasa juga akan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena nilai uang menjadi semakin rendah. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha untuk mengatur peredaran mata uang supaya bisa mengendalikan inflasi.
Baca Juga : Apa Itu Tanah Girik? Definisi, Keuntungan dan Cara Merubah
Dampak Inflasi Terhadap Ekonomi
Dampak terjadiya inflasi memang sangat dirasakan apalagi kaum MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Menurunkan Daya Beli Masyarakat
Pengaruh inflasi yang akan langsung terasa yaitu masyarakat jadi lebih irit saat belanja. Kondisi ini terjadi karena harga barang yang semakin tinggi sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Padahal, salah satu faktor penting dalam berjalannya ekonomi yaitu konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat. Jika daya beli turun, maka ekonomi akan cenderung stagnan atau bahkan menurun.
2. Pengeluaran Membengkak
Harga barang dan jasa yang semakin tinggi tentu akan membuat pengeluaran seseorang menjadi semakin tinggi. Hal ini tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat yang tetap sama. Akibatnya, biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi semakin besar atau membengkak.
3. Ekspor Menurun
Terjadinya inflasi akan membuat biaya ekspor menjadi semakin tinggi. Apabila ini terjadi, maka kemampuan ekspor akan menurun dan berakibat pada turunnya devisa negara.
4. Mempengaruhi Kestabilan Nilai Mata Uang
Stabilitas kurs mata uang dipengaruhi oleh dua hal, yaitu nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta mata uang negara lain. Apabila nilai mata uang terhadap barang dan jasa semakin tinggi (inflasi), maka akan langsung berpengaruh terhadap kurs mata uang.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Bea Balik Nama (BBN)
Jadi itu pengertian penyebab serta dampak Inflasi, saya yakin kamu sudah paham apa itu inflasi.
This Post Has One Comment
Pingback: Mengenal Apa Itu Ekspor : Definisi, Manfaat, Jenis & Syarat Komoditas